Iman Kepada Malaikat
·
Q. S. Al Baqarah : 30
وَإِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
·
Q.S. Ali Imran : 18
شَهِدَ
اللهُ أَنَّهُ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ
قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
البقرة : 97 - 98
قُلْ مَن كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ {97} مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِّلْكَافِرِينَ {98}
البقرة : 97 - 98
قُلْ مَن كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ {97} مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِّلْكَافِرِينَ {98}
·
BERIMAN KEPADA
MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH
IFTITAH
1.
Bacalah Al Quran 5-10 menit sebelum
memulai pembahasan!
2.
Awali pelajaran dengan membaca doa
belajar!
3.
Berhati-hatilah dalam setiap perbuatan
dan perkataan karena semua itu dicatat oleh para malaikat!
4.
Jalinlah hubungan yang baik dengan
malaikat karena mereka senantiasa mendoakanmu!
5.
Teladanilah sifat-sifat ketaatan para
malaikat!
Memiliki keimanan berarti memiliki
nikmat yang paling tinggi nilainya. Banyak orang dapat mengucapkannya, tetapi
tidak semua orang mampu menghayati ungkapan tersebut. Iman merupakan sesuatu yang
paling pokok dari seluruh aspek kehidupan. Iman yang sempurna memiliki 3 unsur,
yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan atau bersyahadat, dan
mengamalkan sesuai dengan Al Quran dan hadis. Iman yang terangkum dalam rukun
iman sebagaimana sabda Rasulullah saw.
اَلْاِيْمَانُ اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
وَالْيَوْمِ اْلاَخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِوَشَرِّهِ (رواه مسلم)
Artinya: "Iman ialah engkau percaya kepada Allah swt.,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta
percaya pada takdir yang baik dan yang buruk. " (HR Muslim).
Apabila mengingkari salah satu rukun
iman, maka batallah keimanan seseorang. Pada bab ini, kita mempelajari dan
memahami serta menghayati rukun iman yang kedua yaitu iman kepada malaikat
dengan berpedoman pada ayat-ayat Al Quran dan hadis.
A.
Pengertian Iman
kepada Malaikat
Menurut bahasa, malaikat berarti risalah, misi, atau utusan. Adapun iman
kepada malaikat menurut istilah yaitu percaya atau yakin bahwa malaikat itu makhluk
gaib ciptaan Allah yang senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah
durhaka sedikit pun. Firman Allah swt.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّيَعْصُونَ اللهَ
مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ
Artinya: “Malaikat-malaikatyangtidakpernah
mendurhakai Allah swt. terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At Tahrim: 6).
Para malaikat senantiasa melaksanakan perintah Allah swt. untuk beribadah.
Mereka menunjukkan jalan yang benar dan mendoakan agar dosa-dosa orang mukmin
diampuni serta dilindungi dari berbagai macam kejahatan.
Menurut pendapatmu, apakah malaikat merupakan makhluk yang paling sempurna?
Jelaskanlah alasannya!
B.
Penciptaan Malaikat
dan Tugasnya
Allah swt. telah menciptakan malaikat dari cahaya (nur) sebagaimana Allah
telah menciptakan manusia dari tanah dan jin dari api. Rasulullah saw.
bersabda.
خَلَقْتُ
الْمَلاَئِكَةَ مِنْ نُوْرٍ وَخَلَقَ الْجِنِّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَّارٍ وَخَلَقَ
اَدَمَ مِمَّاوَصِفَ لَكُمْ (رواه مسلم)
Artinya: Malaikat Aku (Allah) ciptakan dari cahaya,
jin diciptakan dari api, dan Adam dari apa yang telah diterangkan pada kamu
semua." (HR Muslim).
Berdasarkan hadis qudsi tersebut, malaikat diciptakan dari cahaya yang
karakternya memantulkan cahaya pada hati manusia dan kedamaian di bumi. Manusia
diciptakan dari tanah yang karakternya tenang, diam, stabil, sedangkan jin
diciptakan dari api yang sifatnya selalu bergerak, bergejolak, dan tidak pernah
tenang. Para malaikat mempunyai karakter patuh hanya pada Allah swt. Mereka
melaksanakan tugas mengatur dan menertibkan alam semesta serta tidak pernah
mengeluh. Malaikat senantiasa melaksanakan perbuatan-perbuatan yang sesuai
dengan kehendak-Nya dan tidak pernah melakukan perbuatan di luar kehendak Allah
swt. memantulkan cahaya clan kedamaian pada manusia. Firman Allah swt.
يَخَافُونَ
رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ
Artinya: “Malaikat itu takut pada Tuhannya yang berkuasa di atas mereka
dan mengerjakan apa saja yang diperintahkan.” (QS An Nahl: 50).
RISALAH
Ruh setiap saat ada pada diri kita, tetapi tidak pernah kejahatan
sebagaimana malaikat yang senantiasa ada di kanan dan kiri kita. Tiap ucapan
dan gerak-gerik di tempat sunyi sekalipun, tidak akan lepas dan catatan
malaikat. Ruh manusia dan malaikat dapat menembus keluar maupun masuk dengan
leluasa, bahkan pada dinding kaca yang rapat atau lebih dari itu.
Para malaikat bukanlah laki-laki, bukan perempuan, tidak makan, tidak
minum, dan tidak tidur sehingga tidak mempunyai nafsu. Oleh karena itu,
malaikat semuanya bersifat baik. Lain halnya dengan manusia, untuk melaksanakan
ibadah dan meninggalkan larangan-Nya harus berjuang melawan hawa nafsunya. Oleh
karena itu, apabila manusia mampu mengalahkan dan menguasai hawa nafsunya, maka
is lebih mulia derajatnya di atas malaikat. Akan tetapi, apabila tidak mampu,
maka derajatnya berada di bawah malaikat. Jadi, jelas bahwa tidak seluruh
manusia lebih mulia dari malaikat.
Malaikat taat tanpa diperintahkan dan meninggalkan perbuatan maksiat
sebelum dilarang. Oleh karena itu, perintah beribadah hanya ditujukan pada
manusia dan jin. Firman Allah swt.
وَمَاخَلَقْتُ
الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ
Artinya : “"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya
mereka beribadah kepadaKu”. ( Q.S. Az Zariyat 56)
Malaikat diciptakan lebih dulu dari manusia. Allah swt. memberitahukan pada
malaikat bahwa Allah akan menciptakan manusia dan menjadikannya khalifah di
muka bumi ini. Adam a.s. ditugaskan menjadi khalifah sebagai wakil Allah untuk
mengatur,
memakmurkan, dan memanfaatkan segala yang ada di bumi. Pada awalnya,
malaikat menolaknya karena mengetahui bahwa penduduk bumi sebelum Adam, yaitu
jin telah berbuat kerusakan. Akan tetapi, akhirnya Malaikat diberitahu bahwa
Allah menciptakan manusia malaikat man tunduk dan sujud kepada Nabi Adam a.s.
Firman Allah swt.
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى
وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ
الكَافِرِينَ
Artinya: "Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat,
sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah, kecuali iblis. Ia enggan dan takabur
dan is termasuk orangorang kafir."
(QS Al Baqarah: 34).
Sujud malaikat tersebut kepada Adam adalah sujud sebagai penghormatan
semata-mata atau sebagai pengakuan malaikat terhadap kelebihan dan keistimewaan
Adam a.s. Juga sebagai pernyataan tobat kepada Allah swt. serta pernyataan maaf
pada Adam a.s. karena para malaikat pernah mengatakan bahwa dirinya lebih
pantas menjadi khalifah dari pada Adam. Peristiwa itu menandakan bahwa
penciptaan malaikat lebih dahulu daripada manusia (Adam a.s.).
Malaikat jumlahnya sangat banyak dan yang tahu hanyalah Allah swt. Kita
hanya dapat mengetahui beberapa nama saja. Adapun tugas malaikat yang tercantum
dalam Al Quran dan hadis adalah sebagai berikut.
1.
Jibril bertugas menyampaikan wahyu
dari Allah kepada nabi dan rasul.
2.
Mikail bertugas membagi rezeki dari
Allah kepada seluruh makhluk.
3.
Israfil bertugas meniup sangkakala
sebagai pertanda datangnya hari kiamat
4.
Izrail bertugas mencabut nyawa.
5.
Raqib bertugas mencatat setiap aural
(baik dan buruk).
6.
Atid bertugas mencatat setiap amal
(baik dan buruk). Mereka selalu berada di kanan dan kiri kita.
7.
Munkar bertugas menanyakan amal
manusia di alam kubur.
8.
Nakir bertugas menanyakan amal manusia
di alam kubur.
9.
Malik bertugas menjaga neraka.
10. Ridwan bertugas menjaga surga.
Tugas dari kesepuluh nama malaikat, buatlah hikmah keimanan
terhadap mereka dalam kehidupan pribadimu! Buatlah dalam bentuk tabel!
C.
Fungsi Iman kepada
Malaikat
Dengan memahami dalil naqli dan aqlinya, kita akan memahami pula manfaat
beriman pada malaikat dalam kehidupan. Hal tersebut niscaya akan membuahkan
bermacam manfaat yang penting dan tidak ternilai harganya. Manfaat-manfaat itu
antara lain sebagai berikut.
1.
Iman Kita akan Menjadi Bertambah Kuat
Allah swt. telah memerintahkan malaikat untuk mengatur peredaran matahari,
bulan, bintang, mengatur jalannya angin, hujan, membagikan rezeki, mencatat
aural, mencabut nyawa, dan lain sebagianya. Semua itu dikerjakan malaikat
dengan patuh dan tak kenal lelah. Dengan demikian, kita akan terhindar dari
kepercayaan tentang dewa yang dianggap berkuasa di balik kekuatan alam ini.
Malaikat hanya makhluk Allah belaka yang tidak boleh disembah. Para malaikat
mengatur alam semesta yang begitu besar atas Allah juga menciptakan malaikat
sebagai pengatur perintah Allah swt. Tentu Zat yang memberi berjalannya alam
raya. perintah memiliki sifat yang Mahabesar dan Mahakuasa. Firman Allah swt.
وَلِلَّهِ
جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَكَانَ اللهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya: "Dan kepunyaan Allah tentara langit dan bumi dan Allah
Maha perkasa dan Maha bijaksana." (QS Al Fath: 7).
2.
Selalu Berhati-hati dalam Setiap
Perbuatan, Perkataan, maupun Niat
Baik di tempat ramai atau sunyi, ada yang melihat atau tidak kita harus
senantiasa waspada. Dalam kehidupan sehari-hari sepanjang hayat, tidak ada satu
pun perbuatan atau perkataan yang lolos dari catatan malaikat. Kita tidak
mungkin dapat mengelak dari hat tersebut. Firman Allah swt.
وَإِنَّ
عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ {10} كِرَامًا كَاتِبِينَ {11}
Artinya: “Sesungguhnya untukmu semua ada beberapa penjaga. Malaikat yang
mulia sebagai pencatat." (QS Al Infitar: 10-11).
3.
Menambah Ketaatan Beribadah
Malaikat yang senantiasa taat beribadah, menggugah hati kita untuk
mencontoh ketaatannya kepada Allah swt. Selain itu, kita akan terhindar dari
sifat ujub (sombong) dalam beribadah. Kita menyadari bahwa ibadah yang kita
ikukan belum seberapa jika dibandingkan dengan ibadah para malaikat. Allah
berfirman.
إِنَّ الَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ
لاَيَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
Artinya: "Sesungguhnya
semua malaikat yang ada di sisi Tuhanmu itu tidak menyombongkan diri dan tidak
enngan beribadah kepada-Nya. Mereka memahasucikan dan bersujud
kepada-Nya." (QS Al Araf
206).
4.
Tidak Takut Menghadapi Mati
Setiap yang hidup pasti mengalami kematian. Hanya saja, waktu dan cara
kematian itu berbeda-beda. Firman Allah swt.
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
Artinya: "Tiap yang bernyawa pasti akan
merasakan mati." (QS Ali Imran: 185).
Kematian tidak harus menunggu usia tua, tidak harus didahului sakit, tetapi
kematian dapat menjemput setiap saat. Malaikat Izrail melaksanakan tugas
mencabut nyawa tepat atau sesuai dengan jadwal kematian yang tercantum di
Lauhul Mahfuz. Maut tidak dapat diajukan ataupun diundur walaupun sesaat saja.
5.
Memperteguh Pendirian dalam Menegakkan
Kebenaran
Dengan beriman kepada malaikat, orang tidak akan ragu-ragu menegakkan
keadilan atau kebenaran dan tidak takut pada atasan, takut dipecat, atau
dikecam oleh masyarakat. Malaikat senantiasa berpihak pada orang-orang yang
menegakkan kebenaran.
0 comments:
Post a Comment